Kamis, 27 Desember 2007

ADENIUM

PERAWATAN ADENIUM

1. Penyiraman

Adenium adalah tanaman yang tidak merepotkan karena tidak butuh banyak air. Jika kebanyakan air, terdapat gangguan pertumbuhan dengan tanda-tanda daun menguning dan akar membusuk.. Adenium cuup disiram 4 hingga 5 hari sekali, berbeda dengan tanaman lain yang harus disiram sehari dua kali. Jika tanah atau media tanam masih lembab, tidak perlu dilakukan penyiraman. Tetapi jika tanah kering, perlu dilakukan penyiraman.

Untuk adenium yang ditanam langsung di tanah, penyiraman cukup sampai air agak lama meresap ke dalam tanah. Sedangkan untuk adenium yang ditanam di pot, penyiraman cukup sampai air siraman sudah keluar dari lubang dasar pot. Penyemprotan daun-daun dan ranting menggunakan sprayer dianjurkan agar tanaman terlihat bersih dan segar.


2. Pemupukan

Pemupukan perlu dilakukan karena jumlah unsur hara di dalam tanah atau media tanam terbatas. Namun adenium termasuk tanaman yang tidak banyak menyerap unsur hara sehingga kebutuhan pupuknya relatif sedikit. Mungkin hal itu dikarenakan habitat aslinya berupa lapian tanah tandus berpasir yang sangat tipis dan miskin unsur hara.

Secara umum, adenium tergolong tanaman yang pertumbuhannya lambat, terutama jika dibandingkan dengan tanaman dari hutan tropis. Adenium merupakan tanaman yang peka terhadap kelebihan pupuk. Pemberian pupuk yang berlebihan akan mengakibatkan daun-daunnya menguning dan akhirnya bisa mati. Pemupukan adenium sebaiknya menggunakan jenis slow release, yaitu pupuk yang terbungkus dalam suatu lapisan pelindung dan larut sedikit demi sedikit melalui penyiraman air dengan dosis rendah. Dengan demikian, dapat mencegah risiko overdosis pupuk pada tanaman.

Nama pupuk slow release yang beredar di pasaran untuk adenium di antaranya Magamp, Decaster, Growmore dan Osmocote. Pupuk tersebut digunakan 3 hingga 6 bulan sekali, bergantung pada kecepatan pupuk melepas unsur hara yang dikandungnya.


3. Pemangkasan

Pemangkasan wajib dilakukan untuk mencegah tanaman tumbuh tidak beraturan. Tujuan pemangkasan ini adalah membentuk tajuk atau sosok tanaman seperti yang diharapkan. Biasanya para pehobi menginginkan adeniumnya bersosok rendah dan kompak. Bagian yang harus dipotong adalah batangnya, setinggi yang diinginkan. Kemudian dari batang yang terpotong tersebut akan muncul cabang-cabang. Cabang terbaik adalah yang arah pertumbuhannya kelak membentuk tajuk yang kompak, yang lainnya dipotong. Cabang-cabang tersebut bisa dipotong lagi untuk membentuk ranting-ranting sehingga kelak sosok adenium menjadi pendek, kompak, dan rimbun.

Kebersihan alat potong sangat penting. Gunting atau pisau yang kotor dapat menyebabkan bekas irisannya membusuk dan merembet ke bagian yang lain. Pemotongan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar bekas potongannya cepat kering. Pemotongan pada musim hujan tidak dianjurkan karena luka bekas irisan yang terkena air hujan bisa membusuk. Untuk menghindari infeksi jamur, luka bekas potongan sebaiknya diolesi dengan fungisida. Fungisida yang digunakan di antaranya Benlate, Derosa EC, Previcur N, dan Rovral 50 WP. Caranya, fungisida dilarutkan dalam air berih dengan dosis 0,5 gram/liter, kemudian dioleskan merata ke permukaan potongan.



4. Keadaan Tanah

Adenium dapat tumbuh di tanah dengan segala kondisi, bahkan di tanah marginal yang kurang subur. Namun pertumbuhan terbaiknya adalah di tanah yang cukup unsur hara dengan struktur porous dengan tingkat keasaman atau pH sekitar 5,5-6,5.

5.Agloklimat: Iklim, Curah Hujan, dan Suhu

tanaman ini idealnya ditanam di daerah panas hingga ketinggian 700 mdpl dan bersuhu 25 0C – 30 0C. Namun pada dataran tinggi ( ketinggian lebih dari 1.000 mdpl ) atau tempat teduh, pertumbuhan tanaman cenderung lambat, berbatang kurus, dan malas berbunga.

6. Lingkungan

Adenium menyukai tempat terbuka dengan sinar matahari penuh sepanjang hari, seperti halaman rumah yang tidak ternaungi di waktu pagi dan sore. Pot yang berisi adenium sebaiknya diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari. Jika ditempatkan di dalam ruangan, harus sering dikeluarkan untuk mendapat sinar matahari.

7. Penyemprotan Insektisida

1. Insektisida Confidor
Insektisida Confidor dengan dosis 0,5 ml dalam I liter air dapat disemprotkan untuk memberantas hama/serangga semacam kutu berwarna kuning yang memakan daun-daun muda.

2. Insektisida Metindo/Agrimex
Insektisida Metindo dengan dosis 1 g/l atau Agrimex dengan dosis 0,5 ml/l air dapat digunakan untuk memberantas hama/kutu berwarna hitam dan bergerak cepat yang menyerang kuncup bunga.

3. Insektisida Kelthane
Insektisida Kelthane dengan dosis 0,5 ml/l denter atau untre dapat digunakan untuk memberantas hama/tungau berwarna merah. Yang bersembunyi di permukaan bawah dan di ketiak daun.

4. Insektisida Diazinon
Insektisida Diazinon atau Dursban dengan dosis 1 ml/l air dapat digunakan untuk memberantas hama seperti nyamuk berwarna hitam yang menyukai tempat (media) yang lembab.

5. Fungisida Daconil/Manzate
Fungisida Daconil atau manzate dengan dosis 1 gr/liter air dapat digunakan untuk memberantas jamur Fusarium sp. Yang gejalanya menyerang pucuk tanaman.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT


1. Aphids
Aphids adalah serangga semacam kutu berwarna kuning yang memakan daun-daun muda. Tunas daun yang dimakan aphids akan menjadi keriting, hitam, dan mengering. Insektisida Confidor dengan dosis 0,5 ml dalam I liter air dapat disemprotkan untuk memberantas hama ini.

2. Thrips
Sosoknya seperti kutu berwarna hitam dan bergerak cepat. Hama ini menyerang kuncup bunga sehingga gagal berkembang dan akhirnya menjadi kering. Untuk mengatasinya, bisa disemprot Metindo dengan dosis 1 g/l atau Agrimex dengan dosis 0,5 ml/l air.

3. Spider Mite
Bentuknya seperti tungau berwarna merah. Hama ini bersembunyi di permukaan bawah dan di ketiak daun. Gejala serangannya ditandai dengan daun tampak berwarna kusam. Pengendaliannya dengan Kelthane dengan dosis 0,5 ml/l denter atau untre.

4. Fungus Gnat
Hama tampak seperti nyamuk berwarna hitam dan menyukai tempat (media) yang lembab. Gejala serangannya ditandai adanya bintik hitam pada kuncup bunga. Tidak lama kemudian kuncup bunga membusuk. Mengatasinya dengan Diazinon dan Dursban 1 ml/l air.

5. Mealy Bug

Sosokya seperti kutu rambut dan berwarna putih. Tempat persembunyiannya adalah media tanam yang lembab. Serangannya ditandai dengan pucuk tanaman maenjadi layu dan akar tanaman membusuk bila medianya dibongkar. Cara mengatasinya dengan menyiramkan Diazinon, Pegasus atau Basudin 1 ml/l air atau dengan mengganti media tanam.

6. Layu Pucuk
Disebabkan oleh jamur Fusarium sp. Gejalanya adalah pucuk tanaman menghitam dan akhirnya membusuk dan tidak mau bertunas lagi. Cara pengendaliannya dengan menyemprotkan Fungisida Daconil atau manzate dengan dosis 1 gr/liter air.

7. Penyakit Layu Kuning
Gejalanya adalah tangkai daun berwarna kecokelatan dan seperti mengandung air, dan daunnya berwarna kuning. Penyakit ini disebabkan penyiraman yang berlebihan dan drainase tanah atau media tanam kurang baik, bukan disebabkan oleh jamur, bakteri, atau virus. Untuk pencegahan, penyiraman tanaman jangan terlalu banyak dan struktur tanah atau media tanam dibuat menjadi porous agar air siraman bisa mengalir lancar.

8. Pomopsis
Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak cokelat pada daun yang makin lama makin lebar kemudian membusuk. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Manzate, Daconil, atau Ortocide dosis 1 g/l air.

9. Busuk Akar
Busuk akar disebabkan oleh penyiraman yang berlebihan dan drainae yang tidak baik. Gejalanya adalah daun menguning dan mengecil. Jika tanah atau media tanam digali, pada akar tanaman terdapat bagian-bagian yang berair atau membusuk. Cara pencegahannya adalah dengan mengurangi frekuensi dan volume penyiraman. Jika sudah terlanjur sakit, sebainya tanaman dibongkar, akar-akar yang membusuk dipotong, dan diolesi fungisida. Media tanam diganti dengan komposisi yang lebih porous dan selanjutnya tanaman diganti lagi.

STRATEGI PEMASARAN

Setelah mengetahui ciri-ciri tanaman yang baik, perlu dipersiapkan strategi pemasaran yang baik sehingga calon konsumen dapat mengetahui bibit yang kita punya. Strategi pemasaran berikut ini dapat dilakukan.
1. Menggunakan kelompok-kelompok pecinta dan kolektor tanaman hias (membentuk networking).
2. Menggunakan kesempatan pada acara pameran-pameran tanaman hias (agro expo atau sejenisnya).
3. Memasang iklan pada majalah atau tabloid yang relevan dan cukup terkenal.
4. Menjual ke pengecer.
5. Menjual ke kontraktor atau perusahaan yang memerlukan dalam partai besar.

MEMPERCANTIK PENAMPILAN ADENIUM

Sebuah usaha tentunya akan bertahan jika kualitas komoditas dan pelayanan yang baik selalu dipertahankan atau bahkan ditigkatkan. Kualitas adenium dapat dilihat dari seberapa cantiknya adenium tersebut, karena memang hal itulah yang dijual dari tanaman tersebut. Kecantikan adenium dapat dilihat dari kuantitas dan kualitas bunganya yang unik dan indah, sosoknya yang kompak, dan keunikan bentuk akarnya.



A. AGAR ADENIUM BERBUNGA BANYAK
Bunga yang cantik merupakan daya tarik utama dari tanaman adnium. Semakin banyak jumlah bunganya, semakin tinggi nilai jualnya. Apalagi jika sebatang dipenuhi dengan bunga yang berwarna-warni, tentunya merupakan pemandangan yang sangat indah. Rahasia agar adenium berbunga banyak terletak pada pemangkasan. Setelah pemangkasan dilakukan, tidak lama kemudian akan tumbuh tunas-tunas baru bersamaan dengan kuncup-kuncup bunga.
Pemangkasan yang dilakukan untuk pembungaan adalah pemangkasan cabang. Pemangkasan cabang yang dilakukan hingga tanaman tampak gundul juga akan memutus siklus hidup hama yang biasanya menyerang daun-daun adenium.
Pasca-pemangkasan, pemupukan harus dilakukan agar tanaman memiliki cadangan hara yang cukup saat kondisi gundul. Hal tersebut sangat penting karena jika media tanam miskin unsur hara dan tanamannya dipangkas habis, mungkin tanaman akan mati. Pupuk yang digunakan sebaiknya adalah pupuk slow release dengan dosis sesuai dengan keterangan pada kemasan. Pupuk ini diberikan sebaiknya dua minggu sebelum pemangkasan.

MEMBUAT ADENIUM TAMPIL KOMPAK

Kuncinya adalah perawatan yang intensif dan menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Untuk menciptakan bentuk yang seimbang, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu besar bonggol dan bentuk percabangan.

1. Membesarkan Bonggol
Bonggol yang umumnya menjadi pusat perhatian dan sering menjadi juara di setiap kontes adalah ukurannya yang besar dan bentukan yang unik. Selain itu, bonggol yang besar dapat meningkatkan harga jual tanaman seara keseluruhan.
Bonggol yang besar didapat dari hasil penanaman dari biji. Adenium dari hasil setek umumnya akan memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan bonggol yang besar karena akar yang tumbuh umumnya berbentuk serabut.