Rabu, 02 Januari 2008

Adenium, Si cantik Berbonggol Menarik

Cantik dan memesona, inilah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan adenium. Tidak melulu bunganya yang cantik, bonggol dan akarnya pun menarik. Bonggolnya yang besar dan kokoh dapat dibentuk seperti bonsai. Begitu pula dengan akarnya. Ukuran akar yang membesar bisa ditonjolkan keluar atau dililit seperti kepang rambut. Penampilan semakin memikat dengan bentuk tajuk yang rimbun dan bunga berwarna-warni.

Bentuknya yang artistik, bunga-bunga nan cantik, dan daya tahan hidup yang tinggi menjadikan adenium bingkisan yang istimewa sebagai parcel. Adenium juga tergolong tanaman tahan banting dan mudah perawatannya. Sehingga wajar jika cocok dijadikan bingkisan untuk rekanan yang “buta” tanaman sekalipun karena perawatannya tidak perlu seintensif tanaman hias lainnya.

Keberadaan adenium membuat penampilan halaman depan rumah atau taman tampak istimewa. Pada hamparan rumput yang hijau misalnya, kita dapat menempatkan adenium yang berbunga kompak dan cerah untuk memperindah taman. Atau, ditanamkan dalam pot yang cantik dan menatanya di teras rumah akan mempercantik teras rumah dan menyemarakkan suasana.

Tanaman adenium juga termasuk tanaman obat. Tanaman ini dapat dijadikan obat penurun panas akibat malaria dan penyembuh luka biasa serta luka akibat gigitan ular dan kalajengking. Dalam getahnya terdapat racun crystaline glycoside yang dapat cepat mengeringkan dan menyembuhkan luka. Tetapi harus diperhatikan bahwa getah itu tidak boleh sampai tertelan.

PENGENALAN JENIS ADENIUM

Jenis adenium sangat beraneka ragam. Untuk memudahkan kita mengenalinya, secara umum adenium terbagi menjadi 2 golongan, Spesies Alam dan Hibrida.

1. Adenium Spesies Alam
Adenium spesies alam – sering disebut – adenium spesies merupakan jenis yang beum disilangkan. Jenis adenium spesies yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Adenium obesum. Di bawah ini adalah tabel yang berisi beberapa jenis adenium spesies.








2. Adenium Hibrida
Untuk menghasilkan adenium jenis baru, para ahli melakukan penyilangan-penyilangan. Amerika Serikat dan Thailand merupakan dua negara yang cukup agresif melakukan penyilangan adenium.

Di Indonesia juga ada beberapa nursery yang menaruh perhatian besar pada tanaman ini, termasuk penyilangan untuk mendapatkan bentuk, corak, dan warna bunga yang baru. Salah satunya adalah Godongijo Nursery. Berikut adalh beberapa koleksinya.

BUDIDAYA ADENIUM

A. SIFAT TANAMAN
Tanaman memiliki sifat-sifat yang dipengaruhi oleh kondisi tempat asalnya. Berikut ini adalah 3 sifat tanaman adenium.

1. Tidak Menyukai Air
Sesuai dengan tempat asalnya yang kering dan tandus, adenium dapat tumbuh subur di tanah yang mengandung sedikit air. Sebagai tanaman sukulen, adenium memfungsikan pangkal batangnya sebagai tempat cadangan air sehingga dapat bertahan hidup di lingkungannya.

2. Membutuhkan Sinar Matahari Penuh
Daerah asalnya yang penuh sinar matahari menyebabkan adenium mengalami ketergantungan pada sinar matahari. Agar pertumbuhannya optimal, adenium memerlukan sinar matahari minimal 7 jam sehari. Adenium dapat tumbuh besar dan kuat, daun hijau mengkilap, dan bunga yang indah bila tumbuh optimal. Pada daerah yang kurang mendapat sinar matahari, adenium tumbuh memanjang dan lemah, berdaun dan berbunga sedikit.

3. Menyukai Media Porous
tanah yang porous adalah tanah yang mudah mengalirkan air. Adenium dapat tumbuh di tanah berpasir atau berbatu-batu dengan sedikit tanah berporous.

B. PERAWATAN ADENIUM

1. Penyiraman
Adenium adalah tanaman yang tidak merepotkan karena tidak butuh banyak air. Jika kebanyakan air, terdapat gangguan pertumbuhan dengan tanda-tanda daun menguning dan akar membusuk.. Adenium cuup disiram 4 hingga 5 hari sekali, berbeda dengan tanaman lain yang harus disiram sehari dua kali. Jika tanah atau media tanam masih lembab, tidak perlu dilakukan penyiraman. Tetapi jika tanah kering, perlu dilakukan penyiraman.

Untuk adenium yang ditanam langsung di tanah, penyiraman cukup sampai air agak lama meresap ke dalam tanah. Sedangkan untuk adenium yang ditanam di pot, penyiraman cukup sampai air siraman sudah keluar dari lubang dasar pot. Penyemprotan daun-daun dan ranting menggunakan sprayer dianjurkan agar tanaman terlihat bersih dan segar.

2. Pemupukan
Pemupukan perlu dilakukan karena jumlah unsur hara di dalam tanah atau media tanam terbatas. Namun adenium termasuk tanaman yang tidak banyak menyerap unsur hara sehingga kebutuhan pupuknya relatif sedikit. Mungkin hal itu dikarenakan habitat aslinya berupa lapian tanah tandus berpasir yang sangat tipis dan miskin unsur hara.

Secara umum, adenium tergolong tanaman yang pertumbuhannya lambat, terutama jika dibandingkan dengan tanaman dari hutan tropis. Adenium merupakan tanaman yang peka terhadap kelebihan pupuk. Pemberian pupuk yang berlebihan akan mengakibatkan daun-daunnya menguning dan akhirnya bisa mati. Pemupukan adenium sebaiknya menggunakan jenis slow release, yaitu pupuk yang terbungkus dalam suatu lapisan pelindung dan larut sedikit demi sedikit melalui penyiraman air dengan dosis rendah. Dengan demikian, dapat mencegah risiko overdosis pupuk pada tanaman.

Nama pupuk slow release yang beredar di pasaran untuk adenium di antaranya Magamp, Decaster, Growmore dan Osmocote. Pupuk tersebut digunakan 3 hingga 6 bulan sekali, bergantung pada kecepatan pupuk melepas unsur hara yang dikandungnya.

3. Pemangkasan
Pemangkasan wajib dilakukan untuk mencegah tanaman tumbuh tidak beraturan. Tujuan pemangkasan ini adalah membentuk tajuk atau sosok tanaman seperti yang diharapkan. Biasanya para pehobi menginginkan adeniumnya bersosok rendah dan kompak. Bagian yang harus dipotong adalah batangnya, setinggi yang diinginkan. Kemudian dari batang yang terpotong tersebut akan muncul cabang-cabang. Cabang terbaik adalah yang arah pertumbuhannya kelak membentuk tajuk yang kompak, yang lainnya dipotong. Cabang-cabang tersebut bisa dipotong lagi untuk membentuk ranting-ranting sehingga kelak sosok adenium menjadi pendek, kompak, dan rimbun.

Kebersihan alat potong sangat penting. Gunting atau pisau yang kotor dapat menyebabkan bekas irisannya membusuk dan merembet ke bagian yang lain. Pemotongan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar bekas potongannya cepat kering. Pemotongan pada musim hujan tidak dianjurkan karena luka bekas irisan yang terkena air hujan bisa membusuk. Untuk menghindari infeksi jamur, luka bekas potongan sebaiknya diolesi dengan fungisida. Fungisida yang digunakan di antaranya Benlate, Derosa EC, Previcur N, dan Rovral 50 WP. Caranya, fungisida dilarutkan dalam air berih dengan dosis 0,5 gram/liter, kemudian dioleskan merata ke permukaan potongan.


4. Keadaan Tanah
Adenium dapat tumbuh di tanah dengan segala kondisi, bahkan di tanah marginal yang kurang subur. Namun pertumbuhan terbaiknya adalah di tanah yang cukup unsur hara dengan struktur porous dengan tingkat keasaman atau pH sekitar 5,5-6,5.

5.Agloklimat: Iklim, Curah Hujan, dan Suhu
tanaman ini idealnya ditanam di daerah panas hingga ketinggian 700 mdpl dan bersuhu 25 0C – 30 0C. Namun pada dataran tinggi ( ketinggian lebih dari 1.000 mdpl ) atau tempat teduh, pertumbuhan tanaman cenderung lambat, berbatang kurus, dan malas berbunga.

6. Lingkungan
Adenium menyukai tempat terbuka dengan sinar matahari penuh sepanjang hari, seperti halaman rumah yang tidak ternaungi di waktu pagi dan sore. Pot yang berisi adenium sebaiknya diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari. Jika ditempatkan di dalam ruangan, harus sering dikeluarkan untuk mendapat sinar matahari.

7. Penyemprotan Insektisida
1. Insektisida Confidor
Insektisida Confidor dengan dosis 0,5 ml dalam I liter air dapat disemprotkan untuk memberantas hama/serangga semacam kutu berwarna kuning yang memakan daun-daun muda.
2. Insektisida Metindo/Agrimex
Insektisida Metindo dengan dosis 1 g/l atau Agrimex dengan dosis 0,5 ml/l air dapat digunakan untuk memberantas hama/kutu berwarna hitam dan bergerak cepat yang menyerang kuncup bunga.
3. Insektisida Kelthane
Insektisida Kelthane dengan dosis 0,5 ml/l denter atau untre dapat digunakan untuk memberantas hama/tungau berwarna merah. Yang bersembunyi di permukaan bawah dan di ketiak daun.
4. Insektisida Diazinon
Insektisida Diazinon atau Dursban dengan dosis 1 ml/l air dapat digunakan untuk memberantas hama seperti nyamuk berwarna hitam yang menyukai tempat (media) yang lembab.
5. Fungisida Daconil/Manzate
Fungisida Daconil atau manzate dengan dosis 1 gr/liter air dapat digunakan untuk memberantas jamur Fusarium sp. Yang gejalanya menyerang pucuk tanaman.

C. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

1. Aphids
Aphids adalah serangga semacam kutu berwarna kuning yang memakan daun-daun muda. Tunas daun yang dimakan aphids akan menjadi keriting, hitam, dan mengering. Insektisida Confidor dengan dosis 0,5 ml dalam I liter air dapat disemprotkan untuk memberantas hama ini.

2. Thrips
Sosoknya seperti kutu berwarna hitam dan bergerak cepat. Hama ini menyerang kuncup bunga sehingga gagal berkembang dan akhirnya menjadi kering. Untuk mengatasinya, bisa disemprot Metindo dengan dosis 1 g/l atau Agrimex dengan dosis 0,5 ml/l air.

3. Spider Mite
Bentuknya seperti tungau berwarna merah. Hama ini bersembunyi di permukaan bawah dan di ketiak daun. Gejala serangannya ditandai dengan daun tampak berwarna kusam. Pengendaliannya dengan Kelthane dengan dosis 0,5 ml/l denter atau untre.

4. Fungus Gnat
Hama tampak seperti nyamuk berwarna hitam dan menyukai tempat (media) yang lembab. Gejala serangannya ditandai adanya bintik hitam pada kuncup bunga. Tidak lama kemudian kuncup bunga membusuk. Mengatasinya dengan Diazinon dan Dursban 1 ml/l air.

5. Mealy Bug
Sosokya seperti kutu rambut dan berwarna putih. Tempat persembunyiannya adalah media tanam yang lembab. Serangannya ditandai dengan pucuk tanaman maenjadi layu dan akar tanaman membusuk bila medianya dibongkar. Cara mengatasinya dengan menyiramkan Diazinon, Pegasus atau Basudin 1 ml/l air atau dengan mengganti media tanam.

6. Layu Pucuk
Disebabkan oleh jamur Fusarium sp. Gejalanya adalah pucuk tanaman menghitam dan akhirnya membusuk dan tidak mau bertunas lagi. Cara pengendaliannya dengan menyemprotkan Fungisida Daconil atau manzate dengan dosis 1 gr/liter air.

7. Penyakit Layu Kuning
Gejalanya adalah tangkai daun berwarna kecokelatan dan seperti mengandung air, dan daunnya berwarna kuning. Penyakit ini disebabkan penyiraman yang berlebihan dan drainase tanah atau media tanam kurang baik, bukan disebabkan oleh jamur, bakteri, atau virus. Untuk pencegahan, penyiraman tanaman jangan terlalu banyak dan struktur tanah atau media tanam dibuat menjadi porous agar air siraman bisa mengalir lancar.

8. Pomopsis
Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak cokelat pada daun yang makin lama makin lebar kemudian membusuk. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Manzate, Daconil, atau Ortocide dosis 1 g/l air.

9. Busuk Akar
Busuk akar disebabkan oleh penyiraman yang berlebihan dan drainae yang tidak baik. Gejalanya adalah daun menguning dan mengecil. Jika tanah atau media tanam digali, pada akar tanaman terdapat bagian-bagian yang berair atau membusuk. Cara pencegahannya adalah dengan mengurangi frekuensi dan volume penyiraman. Jika sudah terlanjur sakit, sebainya tanaman dibongkar, akar-akar yang membusuk dipotong, dan diolesi fungisida. Media tanam diganti dengan komposisi yang lebih porous dan selanjutnya tanaman diganti lagi.

D. PENANAMAN

1. Menyiapkan Bibit
Bibit dapat diperoleh dari perbanyakan secara generatif, yaitu dengan biji, atau vegetatif, yaitu dengan stek, cangkok dan sambung. Lebih jelasnya, setiap proses diterangkan dalam bab perbanyakan tanaman. Atau untuk mempermudah proses penyediaan, bibit dapat diperoleh di kios-kios penjual tanaman hias.

















2. Menyiapkan Tempat
a). Tanah
Cara penanaman langsung di tanah adalah dengan membuat lubang tanam (30 cm x 30 cm x 30 cm). Biarkan terbuka selama minimal 2 minggu (agar semua bibit hama dan penyakit mati sehingga risiko tanaman terkena hama dan penyakit bisa ditekan). Kemudian lubang tanam diurug dengan top soil yang dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Bibit siap ditanam.

b). Pot
Keuntungan dari penanaman adenium di pot adalah tanaman jadi mudah dibentuk menjadi semacam bonsai dan mudah untuk dipindah-pindahkan. Pot yang digunakan kebanyakan berbentuk ceper seperti yang digunakan untuk bonsai. Hal tersebut dilakukan agar bonggol yang berbentuk unik sebagai salah satu keindahan adenium dapt terlihat.

Diameter pot dianjurkan sepanjang 40 cm dengan kedalaman 20 cm agar dapat memuat media tanam dalam jumlah yang cukup memadai untuk pertumbuhannya. Idealnya pot yang digunakan berbahan keramik atau gerabah tanah liat. Media tanam dalam pot sebaiknya subur dan porous. Penggunaan tanah liat tidak dianjurkan karena daya ikatnya yang tinggi. Bahan untuk komposisi media tanam adalah campuran dari pasir bangunan, pupuk kandang, cacahan arang, serbuk sabut kelapa, dan sekam padi.

Komposisi yang dapat dicoba :
Pasir bangunan : pupuk kandang : sekam padi
1 : 1 : 1
atau
Serbuk sabut kelapa : pupuk kandang : pecahan arang
2 : 1 : 1

Setiap nursery di Indonesia memiliki ramuan media tanam masing-masing, yang penting media kering dan porous. Media dapat dipilih sesuai dengan kemudahan dalam mendapatkannya. Godong Ijo Nursery memakai media ampuran arang sekam, coco peat, pasir, zeolit, dan pupuk lengkap dengan perbandingan 37% : 30% : 30% : 2% : 1%. Komposisi tersebut sangat menunjang pertumbuhan tanaman.

Untuk media pasir, sebaiknya dicuci terlebih dahulu agar bersihdan terbebas dari lumpur serta kotoran tanah. Setelah itu, diayak dengan ayakan kasa kawat nyamuk. Pasir yang digunakan adalah pasir yang berukuran agak kasar sehingga tidak lolos dari ayakan. Media tanam tersebut dimasukkan ke pot setelah dasar pot yang berlubang ditutup dengan peahan genting atau kerikil agar media tanam tidak lolos ketika penyiraman. Bibit siap ditanam.

E. MENGGANTI MEDIA TANAM

Disebut juga repotting. Biasanya hal ini kurang diperhatikan karena tanpa hal ini pun tanaman akan tetap tumbuh. Padahal adenium tanpa repotting akan mengalami tanda-tanda kekurangan unsur hara, seperti daum mengecil dan tanaman tidak berbunga atau ukuran bunganya kecil-kecil. Penggantian media tanam dalam pot adalah suatu kearusan karena unsur hara lama-lama akan habis diserap tanaman.

Penggantian media tanam ebaiknyarutin dilakukan setiap 10 bulan sekali. Penggantian media tanam dilakukan dengan cara mengeluarkan tanaman dari dalam pot dengan hati-hati agar akar-akarnya tidak rusak. Sisakan sedikit tanah pada bagian perakaran dan kemudian dimasukkan lagi ke pot setelah media tanamnya diganti. Media tanam yang baru sebaiknya berkomposisi sama dengan media tanam lama agar tanaman langsung bisa beradaptasi.















































PERBANYAKAN ADENIUM

Perbanyakan adenium dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Masing-masing cara mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri.

A. PERBANYAKAN GENERATIF
Perbanyakan seara generatif, yaitu melalui biji. Biji adenium terbentuk melalui proses penyerbukan.
1. Penyerbukan Buatan
Penyerbukan pada adenium terjadi apabila terdapat dua jenis adenium yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat unggul dari masing-masing jenis dan diharapkan tanaman yang baru akan menghasilkan jenis yang baru dan menarik. Pada penyerbukan alami, sering kali terjadi ketidakkompakkan tumbuh antara bunga bakal pejantan dan bakal betina. Oleh karena itu, dilakukan bantuan penyerbukan oleh manusia secara manual.

Langkah-langkah panyerbukan buatan












































2. Penanaman Biji
Hal yang penting diperhatikan dalam menanam melalui biji adalah media tanam dan kondisi biji itu sendiri. Untuk media tanam, harus diperhatikan campurannya, yaitu terdiri dari sekam bakar, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau media tanam harus porous atau tidak mengikat air. Biji yang baik adalah biji yang bersih dari bulu-bulu yang menempel di biji, kering, dan telah dianginkan selama 1 hingga 2 jam sebelum tanam.

Langkah-langkah penanaman biji





























B. PERBANYAKAN VEGETATIF
Perbanyakan secara vegetatif adalh perbanyakan tanaman dengan tidak kawin. Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu setek (setek batang dan akar), cangkok (cangkok sayat dan belah), serta grafting.

1. Setek

Cara setek meliputi setek batang dan akar.

Langkah-langkah setek batang

































2. Cangkok
Teknik pencangkokkan tanaman adenium relatif sama dengan teknik cangkok pada tanaman lainnya. Namun demikian teknik ini jarang dilakukan meskipun tingkat keberhasilannya relatif lebih besar dari pada teknik setek, dalam hal pelaksanaannya cukup repot.

Langkah-langkah cangkok








































3. Grafting (Sambungan)
Teknik ini dilakukan dengan cara menyambung pucuk tanaman, yaitu dengan menggabungkan batang bawah dengan batang bagian atas dari jenis tanaman yang berbeda tetapi masih dalam satu famili. Hasilnya akan terlihat warna bunga dan bentuk daun akan mengikuti jenis tanaman yang digunakan sebagai bagian atas.

Langkah-langkah grafting





































STRATEGI PEMASARAN

Setelah mengetahui ciri-ciri tanaman yang baik, perlu dipersiapkan strategi pemasaran yang baik sehingga calon konsumen dapat mengetahui bibit yang kita punya. Strategi pemasaran berikut ini dapat dilakukan.
1. Menggunakan kelompok-kelompok pecinta dan kolektor tanaman hias (membentuk networking).
2. Menggunakan kesempatan pada acara pameran-pameran tanaman hias (agro expo atau sejenisnya).
3. Memasang iklan pada majalah atau tabloid yang relevan dan cukup terkenal.
4. Menjual ke pengecer.
5. Menjual ke kontraktor atau perusahaan yang memerlukan dalam partai besar.

MEMPERCANTIK PENAMPILAN ADENIUM

Sebuah usaha tentunya akan bertahan jika kualitas komoditas dan pelayanan yang baik selalu dipertahankan atau bahkan ditigkatkan. Kualitas adenium dapat dilihat dari seberapa cantiknya adenium tersebut, karena memang hal itulah yang dijual dari tanaman tersebut. Kecantikan adenium dapat dilihat dari kuantitas dan kualitas bunganya yang unik dan indah, sosoknya yang kompak, dan keunikan bentuk akarnya.


A. AGAR ADENIUM BERBUNGA BANYAK























Bunga yang cantik merupakan daya tarik utama dari tanaman adenium. Semakin banyak jumlah bunganya, semakin tinggi nilai jualnya. Apalagi jika sebatang dipenuhi dengan bunga yang berwarna-warni, tentunya merupakan pemandangan yang sangat indah. Rahasia agar adenium berbunga banyak terletak pada pemangkasan. Setelah pemangkasan dilakukan, tidak lama kemudian akan tumbuh tunas-tunas baru bersamaan dengan kuncup-kuncup bunga.
Pemangkasan yang dilakukan untuk pembungaan adalah pemangkasan cabang. Pemangkasan cabang yang dilakukan hingga tanaman tampak gundul juga akan memutus siklus hidup hama yang biasanya menyerang daun-daun adenium.
Pasca-pemangkasan, pemupukan harus dilakukan agar tanaman memiliki cadangan hara yang cukup saat kondisi gundul. Hal tersebut sangat penting karena jika media tanam miskin unsur hara dan tanamannya dipangkas habis, mungkin tanaman akan mati. Pupuk yang digunakan sebaiknya adalah pupuk slow release dengan dosis sesuai dengan keterangan pada kemasan. Pupuk ini diberikan sebaiknya dua minggu sebelum pemangkasan.

MEMBUAT ADENIUM TAMPIL KOMPAK













Kuncinya adalah perawatan yang intensif dan menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Untuk menciptakan bentuk yang seimbang, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu besar bonggol dan bentuk percabangan.

1. Membesarkan Bonggol











Bonggol yang umumnya menjadi pusat perhatian dan sering menjadi juara di setiap kontes adalah ukurannya yang besar dan bentukan yang unik. Selain itu, bonggol yang besar dapat meningkatkan harga jual tanaman seara keseluruhan.
Bonggol yang besar didapat dari hasil penanaman dari biji. Adenium dari hasil setek umumnya akan memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan bonggol yang besar karena akar yang tumbuh umumnya berbentuk serabut.

2. Memangkas Bonggol
Bonggol yang dapat dibentuk adalah bonggol yang berukuran 4 cm – 5 cm. Bonggol adenium dapat dibentuk melalui pemangkasan bonggol tahap pemangkasan bonggol. Tahap pemangkasan bonggol selengkapnya adalah sebagai berikut :



































































3. Memompa Akar
Jika tanaman beranjak dewasa, perlu dilakukan pemindahan pot yang bertujuan untuk memberikan ruang bagi akar untuk tumbuh semakin besar. Repotting atau penggantian pot dapat dilakukan 4 hingga 6 bulan sekali. Dalam melakukan repotting, harus dijaga agar tidak merusak akar yang telah ada.

Untuk membesarkan akar, dapat dilakukan dengan memendamkan akar pada media. Oleh karena itu, gunakan pot yang tinggi. Selain itu, dilakukan penyeleksian agar bentukan akar secara keseluruhan dapat dijaga. Bonggol akar akan terlihat bentuknya saat tanaman berusia 2 tahun. Selain itu, bonggol akar dapat dibentuk agar terlihat unik dan mencengkeram seperti bonsai.

Merangkai akar adenium dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut :













Untuk mendapatkan bentuk akar yang melebar dan seperti mencengkeram, dapat dilakukan tahapan berikut ini.

























4. Membonsai Tanaman Adenium
Pembentukan tanaman ini bertujuan untuk membentuk tanaman seperti bonsai. Kecil tetapi terlihat seimbang secara keseluruhan. Tidak semua gaya bonsai dilakukan, hanya bentukan yang formal dan broom (menyerupai sapu terbalik).








Untuk membonsai tanaman, dilakukan tahapan berikut ini :
























Teknik terbaru pelilitan kawat pada batang adalah double tracking (melilit ganda). Tanaman yang digunakan harus sehat, terutama pada sistem akarnya. Untuk mengurangi kerusakan tanaman, tanaman perlu dilenturkan terlebih dahulu, yaitu dengan tidak menyiramnya selama 4 hingga 5 hari. Setelah itu tanaman dapat dengan mudah dibentuk.















































INDAH BUNGANYA, MANIS HASILNYA


























PELUANG USAHA YANG TERUS BERKEMBANG

Kondisi krisis ekonomi telah banyak memengaruhi pasar produk di Indonesia. Semakin banyak orang yang memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan pokonya terlebih dahulu, baru kebutuhan-kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, perlu ada ide-ide kreatif dan inovatif untuk tetap bertahan dalam usaha adenium ini. Salah satunya adalah menghasilkan jenis-jenis baru dari persilangan jenis yang ada sehingga menghasilkan bunga yang unik dan cantik yang dapat membuat orang berminat untuk memilikinya.

Selain itu, untuk memperbaiki kualitas tanaman serta mutu pelayanan, dalam penentuan harga, diperlukan labelisasi dan kategori besarnya bonggol. Dalam pengklasifikasian harga bonggol yang dijual, diperlukan standar harga yang jelas. Untuk penentuan harganya dapat menggunakan diameter batang bawah.Harga berkisar Rp 4.000 – Rp 7.000 untuk tanaman berumur 4 hingga 6 buan. Semakin besar bonggol, akan semakin mahal pula harganya.

Bentuk fisik tanaman juga menjadi faktor penentu kualitas tanaman secara keseluruhan. Tanaman yang berbunga banyak dan bentuk bonggol yang unik akan meningkatkan harga jual tanaman. Tidak aneh jika usaha salon tanaman adenium menjadi pilihan segmen usaha dan dilirik oleh tempat pembibitan seperti Godongijo Nursery sebagai salah satu usaha pelayanan jasa yang ada di nursery-nya.

Tak kalah pentingnya adalah strategi pemasaran dan promosi yang digunakan. Calon konsumen harus mendapatkan informasi yang jelas tentang dimana mereka dapat membeli dan apa saja yang ditawarkan oleh produsen tanaman adenium. Konsep one stop shopping dan wisata yang ditawarkan Godongijo Nursery dapat menjadi contohnya. Kelengkapan produk dan pelayanan dalam satu tempat memudahkan onsumen memilih tanaman yang mereka inginkan.

Rutinnya mengiklankan produk di media-media cetak tertentu akan menambah peluang calon konsumen untuk datang ke nursery. Bahkan dengan ide membuat semacam daftar atau poster bunga dari macam-macam jenis akan menarik minat konsumen untuk membeli tanaman adenium yang diinginkan.